Home Headline Tadabur dari Samawa
0

Tadabur dari Samawa

0

“Tadabur dari Samawa” adalah kisah Fahri Hamzah sebagai utusan rakyat Nusa Tenggara Barat di pusat Republik Indonesia.
Kisah ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dalam diskursus-diskursus representatif. Sebab, ramai keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yang ditarik dari gagasan House of Representative, yang tidak bersifat representatif. Ia bagai layang-layang putus. Padahal, secara etimologi, yang disebut representatif semestinya bersifat identik dengan yang dipresentasikan.

Stuart Hall, ahli teori kultural asal Inggris dalam bukunya Representation: Cultural Representations and Signifying Practices (1997) secara lebih mendasar mengatakan bahwa “Representasi tak hadir sampai setelah selesai direpresentasikan. Representasi tak terjadi setelah sebuah kejadian. Representasi adalah konstitutif dari sebuah kejadian. Representasi adalah bagian dari objek itu sendiri; ia adalah konstitutif darinya.”

* Musik dan gambar pada video ini diperoleh dari sejumlah sumber yang tercantum di akhir tayangan.

LEAVE YOUR COMMENT

Your email address will not be published. Required fields are marked *